IBX5980432E7F390 Tips Memilih SPBU - 1001 Cara dan Tips

Iklan

Tips Memilih SPBU

Tips cari SPBU
Tips cari SPBU

1001 cara dan tips - Seringkali bila kita mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) tertentu merasa kecewa karena ada sesuatu yang aneh, seperti jumlah liter kurang dari harga yang sudah kita bayar.

Nah, saat ini tertutama di perkotaan yang namanya SPBU tidak hanya SPBU lokal (Pertamina) tetapi sudah ada beberapa SPBU dari luar negeri.
Untuk memilih SPBU ada baiknya kita mengerti dahulu SPBU-SPBU tersebut, dan kita mulai dari SPBU Pertamina.
SPBU Pertamina ada 3 macam secara kepemilikan dan pengelolaan yaitu :
1. Milik Pertamina 
2. Milik Pertamina bekerja sama dengan swasta
3. Milik swasta murni. 

Cara mengenalinya adalah dari nomor kode SPBU yang biasa terpampang di neon box besar di depan SPBU. Kode nomor unit SPBU ber format standar sebagai berikut : xx.xxx.xx

xx = 2 digit terdepan, 1 digit pertama adalah kode Region SPBU, diikuti kode kepemilikan / pengelolaan

xxx = 3 digit ini adalah kode sub region atau wilayah dimana SPBU berada

xx = 2 digit terakhir adalah nomor urut pendirian SPBU

Untuk unit SPBU yang dikelola langsung Pertamina (point nomor 1 di atas)  kode nomor SPBU adalah x1.xxx.xx, sedangkan unit SPBU (point nomor 2 dan 3 di atas) adalah kode nomor SPBU adalah x4.xxx.xx

contoh SPBU Pertamina di Jalan Margonda Depok dengan nomor SPBU 31.164.01, berarti merupakan SPBU Milik dan pengelolaan murni Pertamina

Bagaimana memilih SPBU yang "benar" agar tidak "dicurangi"?
Sebenarnya Pertamina telah menetapkan Standar seperti "Pasti Pas", unit mesin, batas toleransi liter BBM dll, Batas toleransi BBM adalah margin yang diambil dari setiap liter. Pertamina sudah menetapkan batas maksimum margin, namun adakalanya penetapan terutama pada batas toleransi liter BBM antar SPBU berbeda terutama yang dikelola oleh swasta. Ada yang mengambil margin tertinggi ada yang mengambil margin terendah atau di tengah-tengah.

Memilih SPBU Pertamina yang batas toleransi liternya relatif rendah, bisa kita ketahui dengan cara melihat pembelinya. Bila di satu SPBU Pertamina tersebut banyak angkutan umum seperti angkot (angkutan kota) yang mengisi BBM, kemungkinan terbesar adalah SPBU tersebut mengambil margin tidak terlalu banyak. Kenapa harus angkot? karena kebanyakan pengemudi angkot sangat sensitif dan peduli masalah liter BBM.

Bagaimana kalau SPBU di dalam TOL?
Inilah yang agak sulit, karena posisi kita adalah terpaksa dan tidak ada pilihan lain. Untuk itu, sebelum memasuki jalan Tol sebaiknya kondisi BBM kita mencukupi sampai tujuan, minimal sampai keluar jalan Tol.

Bagaimana dengan SPBU non Pertamina?
Pertama perlu diketahui bahwa SPBU non Pertamina tidak menjual BBM tipe sekelas Premiumnya SPBU Pertamina, yang dijual adalah BBM sekelas Pertamax-nya SPBU Pertamina.
Yang kedua, SPBU non Pertamina saat ini hanya boleh dibangun atau beroperasi di perkotaaan besar atau minimal kota setingkat Kotamadya. Jadi SPBU non Pertamina tidak akan ditemui di kota-kota kecamatan.

Bagaimana dengan Pertamini?
Perlu diingat bahwa Pertamini ini murni milik perorangan. Pertamini merupakan pengembangan dari yang namanya Bensin Eceran yang dahulunya menggunakan Botol untuk BBM nya.

Model Pertamini ada 2,
  • yang pertama adalah dengan model dimana BBM terlihat dalam tabung dengan tanda garis di setiap liternya yang jika kita mengisi jumlah liter berdasarkan garis-garis tersebut. Jika BBM dalam tabung habis, si penjual akan memompa dari dalam drum di bawahnya untuk mengisi tabung tersebut
  • yang kedua adalah model tanpa tabung, dimana pengisian BBM sudah menggunakan mesin (baik digital maupun non digital). Model ini adalah juga dimiliki oleh perseorangan dimana di wilayah tersebut tidak dimungkinkan untuk dibangun SPBU.
Maka, bila anda kehabisan bahan bakar kendaraan dan di wilayah sekitar anda tidak ada SPBU bagaimana? Keputusan sepenuhnya ada di tangan anda.


0 Komentar Untuk "Tips Memilih SPBU"

Post a Comment